12 November 2008

CERDASKAN PEMAHAMAN POLITIK RAKYAT


Kemenangan Obama pada pilpres di negara adi daya Amerika, seyogyanya memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk berkaca diri dan belajar tentang arti dan makna demokrasi secara komprehensif. Mengapa? Karena negara dengan multi etnis dan budaya ini mampu menerjemahkan arti kekalahan dan kemenangan secara obyektif dan nyata bukan sekedar kata-kata.

Indonesia dengan budaya dan etnis yang beraneka nyaris tak beda dengan Amerika, bedanya hanya pada tingkat pengendalian emosi baik rakyat maupun pejabat dan kandididat pejabatnya. Reformasi sebagai jembatan menuju perubahan bangsa ternyata cuma sekedar retorika tak pernah menjadi nyata. Kemerdekaan republik yang telah mencapai usia 63 tahun juga tak memiliki arti bagi rakyat dalam menikmati makna kemerdekaan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

Hak dan kewajiban komponen bangsa seolah tak pernah terdongkrak ke permukaan, dan pada akhirnya seringkali rakyatlah menjadi korban dari kebijakan-kebijakan yang lahir dari perdebatan sarat makna kepentingan dan politis. Dari kebijakan tersebut pada akhirnya rakyat hanya disodorkan kepada arti kewajiban semata tanpa diberi pengertian tentang makna hak yang seharusnya didapatkan.

Iklan pajak dikemas dalam balutan bahasa yang cantik dan elok, namun sayang tidak dibarengi dengan peruntukannya, sementara lampu-lampu dan kondisi jalan dan sarana publik lain sebagai kebutuhan yang mendasar yang seharusnya adalah merupakan hak dari rakyat sebagai wajib pajak saat ini amatlah jauh dari harapan.

Pelayanan publik yang juga adalah merupakan kebutuhan amat mendasar bagi rakyat, sejauh ini baru sampai pada tempelan di dinding-dinding kantor saja atau lips services. Aparatnya masih juga memiliki paradigma lama "Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah". Tampang dan wajah pelayan publik pun umumnya menunjukkan wajah yang tidak bersahabat, mereka akan bersahabat jika ditangan pengguna pelayanan publik nampak sebuah pengharapan berupa imbalan.

Sebagian besar diantara para petugas pelayan publik (pegawai negeri) dari tingkat terendah Kelurahan, Kecamatan, Imigrasi, Pengadilan bahkan Kepolisian dan semua lembaga pelayanan pemerintah yang berpikiran masih enak jaman dulu banyak "sabetannya", yang berarti penghasilan tambahan diluar gaji resmi jsuteru boleh jadi lebih banyak. Sehingga kita seringkali menyaksikan petugas sekelas dan golongan II b saja sudah mampu mengendarai kendaraan roda empat dengan merek yang tak sepadan dengan penghasilan resmi bulanannya.

Padahal hakekatnya pejabat publik dan seluruh aparat pemerintah adalah merupakan seorang pelayan bagi rakyatnya. Dan mereka tak ubahnya seperti mbok Parti yang bekerja di rumah juragan Zainuni yang menggaji dan membayarnya setiap bulan dengan memberikannya hak libur pada setiap minggunya.

Masyarakat perlu dibukakan matanya untuk dapat mengerti tentang makna hak dan kewajiban secara utuh. Sehingga ketika haknya tidak terpenuhi secara baik oleh pejabat publik (pegawai negeri) yang hakekatnya adalah sama dengan mbok Parti, mereka dapat menyampaikan rasa ketidak puasannya (complaint) terhadap aparat yang tidak menjalankan fungsi pelayanan secara baik.

April 2009 adalah merupakan momentum penting bagi warga negara untuk menentukan arah kebijakan pemerintah dengan segala tingkatannya. Hendaknya para wakil rakyat terpilih tidak terlena dengan kekuasaan yang diperolehnya. Janji-janji yang terlontar pada saat menjelang pemilihan harus menjadi catatan penting yang setiap saat selayaknya dibawa, sehingga tidak terlupakan.

Rakyat pemilih selayaknya diberikan pengertian dan pemahaman tentang makna hak dan kewajiban secara benar. Hak dasar warga negara seperti pendidikan dan kesehatan serta kesejahteraan adalah merupakan masalah pokok yang wajib diperjuangkan secara ikhlas. Janganlah membodohi rakyat hanya sekedar untuk mendapatkan kedudukan semata, karena sebenarnya kedudukan dan jabatan itu kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan.

Kalah dan menang adalah merupakan sebuah resiko dalam suatu pertandingan. Juri dan pemain hendaklah memerankan fungsinya secara adil dan sportif, sehingga semua pihak merasa terlindungi oleh keadilan dan kesetaraan. Bagi rakyat pemilih hendaknya memilih atas dasar kompetensi dan pemahaman yang mendalam terhadap calonnya, bukan atas dasar materi dan iming-iming yang merusak perilaku pejabat.

Kemenangan Obama sebagai calon yang terpilih Presiden di negeri Paman Sam adalah merupakan pelajaran terbaik bagi bangsa yang besar dengan multi etnis dan budaya ini. Artinya memang Obama Husein Barack adalah merupakan warga negara terbaik yang selayaknya memimpin negeri adi daya itu, tak peduli darimana dia berasal. Dan Mc Cain sebagai pesaing utamanya mampu menerima kekalahan dengan memberi ucapan selamat kepada Obama dengan senyuman. Dan saya yakin Mc Cain akan datang ke Istana Negara (gedung putih) saat peringatan hari kemerdekaan AS kelak.


Tidak ada komentar:

Perlu Dibaca

Mengenai Saya

PILIH CALEG YG DIKENAL,LIHAT PROFIL CALEG, KEMAMPUAN CALEG DAN KELUARGA CALEG, baru tentukan pilihan